Laporan Biologi
A)
Tujuan
Untuk
mengetahui proses transpor pasif,yaitu difusi dan osmosis.
B)
Landasan
Teori
Dalam kehidupannya, sel
melakukan pertukaran gas-gas respirasi, menyerap vitamin & nutrisi
dan memasukan serta mengeluarkan air, serta membuang produk ekskresi.
Proses keluarnya zat tersebut disebut transportasi zat. Transportasi zat bisa
terjadi dengan aktif atau pasif. Pada percobaan kali ini kita akan mengamati
terjadinya proses transportasi pasif yaitu difusi dan osmosis. Peristiwa
difusi sangat penting dalam proses pengangkutan dalam makhluk hidup. Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Gerak difusi termasuk pasif jadi
tidak perlu energi. Proses difusi terjadi karena gerak acak molekul yang
berdifusi. Semua sel pindah dengan melakukan difusi melalui membran sel.
Syaratnya yaitu partikelnya sederhana, berukuran kecil, dan dapat larut dalam
air ataupun lemak. Peristiwa selanjutnya yang penting
dalam kehidupan adalah osmosis. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Osmosis akan berhenti apabila
konsentrasi kedua zat sama (isotonis).
C)
Alat dan Bahan
1. Kentang 1 buah
2. Garam halus 1 bungkus
3. Teh celup 1 kantong
4. Pisau
5. Gelas ukur 4 buah
6. Neraca Ohhaus
7. Stopwatch
8. Sendok
D)
Langkah kerja
1. Siapkan 4 buah gelas ukur
2. Isi gelas menurut ketentuan berikut
:
a. Gelas 1 diisi air biasa 150 ml.
b. Gelas 2 diisi air biasa 100 ml.
c. Gelas 3 diisi air 100 ml + 50 gr
garam (larutan garam 50%)
d. Gelas 4 diisi air 100 ml + 10 gr
garam larutan garam 10%)
3. Kupas dan potong kentang menjadi 3
bagian berbentuk persegi.
4. Timbang
potongan kentang tersebut dan catat pada tabel.
5. Masukan
masing-masing potongan kentang tersebut pada ketiga gelas kimia tersebut.
6. Angkat
potongan kentang tersebut dan keringkan dengan menggunakan tisu.
7. Timbang
kembali potongan kentang tersebut dan catat pada tabel.
8. Masukkan teh celup ke dalam gelas 1,
tunggu dan diamkan hingga teh benar-benar menyebar. (Jangan lupa untuk mengukur
waktu menggunakan stopwatch).
Pertanyaan
1. Pada menit berapa terbentuk larutan
isotonis pada teh?
2. Apa yang terjadi pada kentang 1,2
dan 3? Mengapa demikian
3. Jelaskan proses terjadinya
percobaaan 1 dan 2?
Jawaban
1. Larutan isotonis pada teh terbentuk pada
menit ke-30
2. Pada kentang 1 bobotnya bertambah ,
karena terjadi proses osmosis dimana air yang berkadar rendah ke kentang yang
berkadar tinggi.Kentang pun akan menggembung.
Pada kentang 2 bobotnya berkurang,
karena dimasukkan ke dalam larutan garam yang bersifat hipertonis kentang akan mengerut karena cairan dalam sel
keluar.
Pada kentang 3 bobotnya berkurang,
karena dimasukkan ke dalam larutan garam yang bersifat hipertonis kentang akan mengerut karena cairan dalam sel
keluar.
3.
Pada percobaan 1 terjadi peristiwa osmosis antara kentang
sebagai hipertonis dengan air sebagai hipotonis. Air yang konsentrasinya lebih
rendah menuju kentang yang konsentrasinya lebih tinggi sehingga sel-sel pada
kentang mengalami pembengkakan.
Pada kentang 2 terjadi peristiwa
osmosis antara kentang sebagai hipotonis dengan larutan garam sebagai
hipertonis. Air bergerak keluar dari sel dan terjadilah plasmolisis/kerusakan
sel-sel kentang. Hal ini mengakibatkan penyusutan bobot kentang.
Kesimpulan
Tabel Hasil Pengamatan
Gelas
kimia no
|
Larutan
|
Berat
Awal (gr)
|
Berat
Akhir (gr)
|
Keterangan
|
2
|
Air
biasa
|
12,5
|
13,15
|
Bobot
kentang bertambah
|
3
|
Larutan
garam 50 %
|
10,4
|
8.7
|
Bobot
kentang berkurang
|
4
|
Larutan
garam 10 %
|
11
|
10,35
|
Bobot
kentang berkurang
|
Kentang yang direndam dalam air biasa bobotnya bertambah. Pada
bagian ini kentang berperan sebagai hipertonis sedangkan air konsentrasi zatnya
rendah sehingga bersifat hipotonis, sehingga molekul-molekul air berpindah
menuju kentang.Namun pada kentang yang direndam di larutan garam bobotnya
justru menyusut. Hal ini disebabkan karena perbedaan konsentrasi antara larutan
garam dan kentang, dimana kentang sebagai hipotonis dan larutan garam sebagai
hipertonis yang menyebabkan cairan sel kentang keluar dan terjadilah
plasmolisis atau kerusakan sel pada kentang karena sitoplasma mengerut dan
terdorong menjauhi dinding sel. Semakin tinggi kadar garam dalam larutan
semakin besar penyusutan bobot kentang.
Sedangkan pada percobaan teh terjadi peristiwa difusi dimana
difusi merupakan proses
perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Pada peristiwa ini air merupakan
hipotonis sedangkan teh lebih pekat hipertonis. Jadi pada saat teh dicelupkan
ke dalam air biasa molekul-molekul teh bergerak menuju air dan menyebar. Peristiwa
inilah yang disebut difusi. Ketika teh sudah menyebar secara merata konsentrasi
zatnya pun menjadi sama atau disebut isotonis.
Sekian dulu yah informasinya... Semoga bermanfaat bagi semua...^
jangan lupa ya visit juga link disamping ini ; http://sman8tangerang.sch.id/html/index.php
jangan lupa ya visit juga link disamping ini ; http://sman8tangerang.sch.id/html/index.php
0 Response to " "
Posting Komentar