Chemical Engineering EXPERT 2015


Teknik Kimia Untirta mempersembahkan CHEMICAL ENGINEERING EXPERT 2015 sebagai rangkaian dari acara ulang tahun Teknik Kimia Untirta (Chemeng Day) yang ke-33 tahun. Chemical Engineering EXPERT sendiri terdiri dari 2 macam lomba yaitu Olimpiade Keteknikimian dan Waste Treatment Competition. Olimpiade Keteknikimiaan ditujukan bagi siswa/i di tingkat SMA dan sederajat se nasional. Sedangkan Waste Treatment Competition merupakan lomba karya tulis ilmiah dimana tema yang diangkat berupa isu-isu seputar keteknikimiaan yang sedang hangat dibicarakan baik di kancah nasional maupun internasional serta peran teknik kimia dalam mengatasi permasalahan limbah. Jadi tunggu apa lagi? Segera daftarkan diri anda dan jadilah juara!! 
Untuk keterangan lebih lanjut kunjungi akun official kami dibawah ini : 
FB        : Chemical Engineering Expert
Twitter  : @chemeng2015

Read Users' Comments (0)

My Little Story

Annyeong nae chingu... Ga terasa ya udah lama aku ga menyapa temen-temen semua. Di pagi yang cerah ini aku mau berbagi sedikit cerita dan pengalaman aku nih selama hampir 2 semester kuliah. Jadi aku kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Teknik Kimia. Bagi yang belum tahu Untirta itu apa ataupun dimana akan aku kasih informasinya nih. Jadi... Untirta itu merupakan satu-satunya universitas negeri di provinsi Banten. Lokasi kampus utamanya terletak di Serang sementara untuk kampus Teknik terletak di daerah kawasan industrial Cilegon (yang ada PT.Krakatau Steel nya loh..). Kebayang dong ya setiap hari ketemu sama tronton-tronton yang super gede.. Oke let's skip ke sesi curhat.. HIHI:D

Read Users' Comments (3)

Laporan Praktikum Kimia Organik "Sintesis Aspirin"



Abstrak

Aspirin atau asam asetil salisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat. Aspirin dibuat dengan reaksi esterifikasi. Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mempelajari reaksi esterifikasi gugus fenol serta untuk menentukan pengaruh katalis asam pada pembuatan aspirin. Dalam bidang farmasi, sifat aspirin yang analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor), anti-inflamasi (peradangan) dan antipiretik (terhadap demam) banyak digunakan sebagai obat untuk mengobati demam, influenza, sakit kepala, sakit otot, sendi, gigi bahkan untuk mencegah serangan jantung. Prosedur yang dilakukan yaitu mula-mula memasukkan 2 g asam salisilat dan 3 tetes asam sulfat 97% pada percobaan 1 dan 5 tetes pada percobaan 2 . Lalu memasukkan 3 mL anhidrida asetat melalui dinding tabung reaksi dan memanaskannya pada suhu 70° C selama 15 menit. Lalu menambahkan 15 mL air dan membiarkan tabung hingga dingin. Bila sudah mulai terbentuk kristal maka dimasukkan ke dalam bak berisi es selama 15 menit. Kemudian menyaring kristal dengan kertas saring dan pompa vakum dan mengeringkannya menggunakan oven. Lalu memasukkan produk aspirin ke dalam erlenmeyer sambil menambahkan 5 mL etanol – air 25% dan air panas sebanyak 20 mL. Kemudian menyaring kembali filtrat yang telah dingin dan terkristalisasi sempurna menggunakan corong Firsch dan pompa vakum (rekristalisasi). Dan mengeringkannya lagi menggunakan oven. Terakhir, menimbang produk aspirin yang telah kering dan menentukan titik lelehnya. Hasil yang diperoleh berupa massa aspirin pada percobaan 1 sebanyak 1,74 g dan 1,40 g pada percobaan 2. Sedangkan untuk leleh pada percobaan 1 yaitu 1200C dan pada percobaan 2 yaitu 1400C.

Kata kunci : Anhidrida asetat, asam salisilat, aspirin, esterifikasi




DAFTAR ISI

                                                                                                                                    Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBICARAAN AWAL.................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBICARAAN AKHIR.................................. iii
ABSTRAK             iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................... v
DAFTAR ISI         vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3  Tujuan Percobaan...................................................................................... 2
1.4  Ruang Lingkup Percobaan........................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Aspirin.................................................................................... 3
2.2  Pembuatan Aspirin.................................................................................... 3
2.3  Kristalisasi                                                                                                  4
2.4  Rekristalisasi............................................................................................. 4
2.5  Manfaat Aspirin........................................................................................ 5
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1  Diagram Alir............................................................................................... 6
3.2  Alat dan Bahan.......................................................................................... 10
3.3  Prosedur Percobaan................................................................................ 11
3.4  Gambar Alat........................................................................................... 12
3.5  Variabel Percobaan................................................................................. 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil Percobaan...................................................................................... 14
4.2  Pembahasan............................................................................................ 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan.................................................................................................
5.2  Saran        
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a.       Perhitungan
b.      MSDS
c.       Jurnal
d.      Fotokopi Log Book


DAFTAR TABEL

                                                                                                                                    Halaman
Tabel 1. Hasil Percobaan...........................................................................................


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Reaksi total sintesis aspirin.....................................................................
Gambar 2. Diagram alir percobaan 1........................................................................
Gambar 3. Diagram alir percobaan 2........................................................................
Gambar 4. Diagram alir penentuan titik leleh..........................................................
Gambar 5.Penyaring vakum.....................................................................................
Gambar 6. Pipa kapiler.............................................................................................
Gambar 7. Water bath..............................................................................................
Gambar 8. Kristalisasi aspirin percobaan 1..............................................................
Gambar 9. Kristalisasi aspirin percobaan 2..............................................................
Gambar 10. Proses penyaringan aspirin...................................................................
Gambar 11. Residu..................................................................................................
Gambar 12.Rekristalisasi aspirin..............................................................................
Gambar 13. Produk aspirin percobaan 1..................................................................
Gambar 14. Produk aspirin percobaan 2..................................................................
Gambar 15. Penentuan titik leleh aspirin.................................................................
Gambar 16. Percobaan titrasi...................................................................................
Gambar 17. Hasil percobaan titrasi..........................................................................


Read Users' Comments (0)

Contoh Naskah Pidato dengan Tema Nasionalisme



Naskah Pidato
Membangkitkan Semangat Nasionalisme Di Kalangan Pelajar

Selamat pagi,
     Bapak dan Ibu Guru beserta Staff  Tata Laksana serta Siswa-Siswi SMA Negeri 8 Tangerang yang Ibu cintai. Mengawali  upacara  di pagi hari ini marilah terlebih dahulu kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya kita dapat kembali melaksanakan kegiatan upacara yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin.
     Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana nasionalisme di kalangan pelajar yang kian hari kian menurun. Para pahlawan yang tanpa pamrih berkorban demi eksistensi martabat derajat bangsa Indonesia pastilah merasa sedih bila melihat betapa kurang pedulinya pelajar dalam memaknai nasionalisme.
     Pengaruh globalisasi di kalangan remaja khususnya pelajar memang tak jarang membuat mereka kehilangan identitasnya sebagai bangasa Indonesia. Akibatnya, banyak kejadian diantaranya pelajar yang tidak hapal Pancasila ataupun lagu wajib Indonesia Raya bahkan kita juga sering mendengar pelajar yang terlibat tawuran.
     Kita khawatir, jika rasa nasionalisme ini semakin terkikis maka permasalahan bangsa kita akan semakin parah di masa mendatang. Sebab, bila semangat nasionalisme sudah luntur maka bangsa ini akan dengan mudah terkoyak-koyak yang menjadikan disintegrasi bangsa.
     Justru itu, nilai-nilai perjuangan yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan bangsa harus dapat kita lestarikan. Tapi, semua itu tidak cukup hanya dengan kata-kata melainkan harus dengan tindakan nyata.
     Karena itu kita harus menanamkan dan meningkatkan jiwa nasionalisme dalam diri pelajar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan seperti meraih prestasi yang tinggi dengan belajar sungguh-sungguh, mengikuti lomba-lomba olimpiade tingkat nasional sampai internasional, membuat ide-ide kreatif untuk meningkatkan kemajuan Indonesia, mencintai produk dalam negeri dan sebagainya.
     Anak-anak sekalian, dewasa ini kita harus mampu membuktikan bahwa kita mempunyai rasa nasionalisme yang positif dan kita harus selektif dalam menghadapi era globalisasi ini. Karena tentunya akan banyak hal-hal yang dapat merusak dan mengurangi rasa nasionalisme kita.
     Demikian yang dapat Ibu sampaikan. Kiranya apa yang tadi telah disampaikan bisa bermanfaat bagi kita semua. Jika ada salah kata ataupun yang kurang berkenan saya mohon maaf. Terima kasih.
Selamat pagi.

Read Users' Comments (1)komentar

Laporan Praktikum Biologi "Difusi dan Osmosis"



Difusi dan Osmosis
A)    Tujuan
Untuk mengetahui proses transpor pasif,yaitu difusi dan osmosis.
B)    Landasan Teori
Dalam kehidupannya, sel  melakukan pertukaran gas-gas respirasi, menyerap vitamin  & nutrisi dan memasukan serta mengeluarkan air, serta membuang  produk ekskresi. Proses keluarnya zat tersebut disebut transportasi zat. Transportasi zat bisa terjadi dengan aktif atau pasif. Pada percobaan kali ini kita akan mengamati terjadinya proses transportasi pasif yaitu difusi dan osmosis. Peristiwa difusi sangat penting dalam proses pengangkutan dalam makhluk hidup. Difusi adalah  peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Gerak difusi termasuk pasif jadi tidak perlu energi. Proses difusi terjadi karena gerak acak molekul yang berdifusi. Semua sel pindah dengan melakukan difusi melalui membran sel. Syaratnya yaitu partikelnya sederhana, berukuran kecil, dan dapat larut dalam air ataupun lemak. Peristiwa selanjutnya yang penting dalam kehidupan adalah osmosis. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Osmosis akan berhenti apabila konsentrasi kedua zat sama (isotonis).



C)    Alat dan Bahan
1.      Kentang 1 buah
2.      Garam halus 1 bungkus
3.      Teh celup 1 kantong
4.      Pisau
5.      Gelas ukur 4 buah
6.      Neraca Ohhaus
7.      Stopwatch
8.      Sendok

D)    Langkah kerja    
1.      Siapkan 4 buah gelas ukur
2.      Isi gelas menurut ketentuan berikut :
a.       Gelas 1 diisi air biasa 150 ml.
b.      Gelas 2 diisi air biasa 100 ml.
c.       Gelas 3 diisi air 100 ml + 50 gr garam (larutan garam 50%)
d.      Gelas 4 diisi air 100 ml + 10 gr garam larutan garam 10%)
3.      Kupas dan potong kentang menjadi 3 bagian berbentuk persegi.
4.      Timbang potongan kentang tersebut dan catat pada tabel.
5.      Masukan masing-masing potongan kentang tersebut pada ketiga gelas kimia tersebut.
6.      Angkat potongan kentang tersebut dan keringkan dengan menggunakan tisu.
7.      Timbang kembali potongan kentang tersebut dan catat pada tabel.
8.      Masukkan teh celup ke dalam gelas 1, tunggu dan diamkan hingga teh benar-benar menyebar. (Jangan lupa untuk mengukur waktu menggunakan stopwatch).




Pertanyaan
1.      Pada menit berapa terbentuk larutan isotonis pada teh?
2.      Apa yang terjadi pada kentang 1,2 dan 3? Mengapa demikian
3.      Jelaskan proses terjadinya percobaaan 1 dan 2?
Jawaban
1.      Larutan isotonis pada teh terbentuk pada menit ke-30
2.      Pada kentang 1 bobotnya bertambah , karena terjadi proses osmosis dimana air yang berkadar rendah ke kentang yang berkadar tinggi.Kentang pun akan menggembung.
Pada kentang 2 bobotnya berkurang, karena dimasukkan ke dalam larutan garam yang bersifat hipertonis  kentang akan mengerut karena cairan dalam sel keluar.
Pada kentang 3 bobotnya berkurang, karena dimasukkan ke dalam larutan garam yang bersifat hipertonis  kentang akan mengerut karena cairan dalam sel keluar.
3.      Pada percobaan 1 terjadi peristiwa osmosis antara kentang sebagai hipertonis dengan air sebagai hipotonis. Air yang konsentrasinya lebih rendah menuju kentang yang konsentrasinya lebih tinggi sehingga sel-sel pada kentang mengalami pembengkakan.
Pada kentang 2 terjadi peristiwa osmosis antara kentang sebagai hipotonis dengan larutan garam sebagai hipertonis. Air bergerak keluar dari sel dan terjadilah plasmolisis/kerusakan sel-sel kentang. Hal ini mengakibatkan penyusutan bobot kentang.







Kesimpulan
Tabel Hasil Pengamatan
Gelas kimia no
Larutan
Berat Awal (gr)
Berat Akhir (gr)
Keterangan
2
Air biasa
12,5
13,15
Bobot kentang bertambah
3
Larutan garam 50 %
10,4
8.7
Bobot kentang berkurang
4
Larutan garam 10 %
11
10,35
Bobot kentang berkurang
Kentang yang direndam dalam air biasa bobotnya bertambah. Pada bagian ini kentang berperan sebagai hipertonis sedangkan air konsentrasi zatnya rendah sehingga bersifat hipotonis, sehingga molekul-molekul air berpindah menuju kentang.Namun pada kentang yang direndam di larutan garam bobotnya justru menyusut. Hal ini disebabkan karena perbedaan konsentrasi antara larutan garam dan kentang, dimana kentang sebagai hipotonis dan larutan garam sebagai hipertonis yang menyebabkan cairan sel kentang keluar dan terjadilah plasmolisis atau kerusakan sel pada kentang karena sitoplasma mengerut dan terdorong menjauhi dinding sel. Semakin tinggi kadar garam dalam larutan semakin besar penyusutan bobot kentang.
Sedangkan pada percobaan teh terjadi peristiwa difusi dimana difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan  molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Pada peristiwa ini air merupakan hipotonis sedangkan teh lebih pekat hipertonis. Jadi pada saat teh dicelupkan ke dalam air biasa molekul-molekul teh bergerak menuju air dan menyebar. Peristiwa inilah yang disebut difusi. Ketika teh sudah menyebar secara merata konsentrasi zatnya pun menjadi sama atau disebut isotonis.

Read Users' Comments (0)